Ada
seorang pemuda bernama Andi, dia yang saat itu masih duduk di bangku SMA dan
berumur 17 tahun. Suatu hari ada seorang guru bertanya kepada dia “Andi , kelak
kau akan menjadi apa?” tanya guru .
“
Kelak saya akan menjadi seorang pengusaha bu “ jawab Andi.
Dengan cita-cita yang ingin dia
capai tersebut andi selalu berusa agar dia dapat menjadi seorang pengusaha.
Belajar dengan giat dan tekun menjadi salah satu usaha dia untuk mencapai
tujuan itu.
Setelah lulus SMA dia memulai
kariernya dengan modal yang tidak cukup banyak. seiring berja lannya waktu, apa
yang ia inginkan sedikit demi sedikit mulai tercapai. Tapi tuhan belum berpihak
kepadanya.bagaimana tidak ketika ia berangkat kerja di hari pertama yang ia
nantu-nantikan sebuah truk besar melintas di depannya.
“ Brukkk “
Ia
terlempar di bibir jalan, berlumuran darah dan seketika itu gelap. Tiga hari ia
terbaring lemah di rumah sakit, sedikit demi sedikit ia mulai membukakan
matanya. Alangkah terkejutnya dia melihat bahwa kakinya tak lagi utuh,
kecelakaan itu telah membuatnya cacat.
Tetapi hal itu semakin membuatnya
untuk tetap semangat meraih apa yang ia dambakan saat ini. Tuhan masih sayang
kepadanya!!
Beberapa bulan kemudian setelah dia
mengalami kecelakaan tersebut, ia di pertemukan dengan seorang pengusaha
ternama yang kebetulan pernah ia tolong beberapa waktu silam. Pengusaha itu
ingin berbalas budi kepadanya dan ini sungguh kesempatan yang tidak pernah ia
duga sebelumnya. Tanpa basa-basi ia menerima tawaran yang begitu sulit untuk
dia dapatkan dengan melihat kondisi dia saat ini ( cacat )
Akhirnya ia bekerja di perusahaan
yang cukup ternama yang di miliki oleh seorang pengusaha yang telah memberikan
kesempatan yang sangat berarti bagi Andi. ia bekeja sebagai karyawan di
perusahaan tersebut.ia pun sangat bahagia dengan apa yang telah ia dapatkan
saat itu dan ia sangat beterima kasih kepada tuhan yang mengizinkan dia untuk
mendapatkan kesempatan itu.
Tiga bulan lamanya ia sudah bekerja
sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Ia salah satu karyawan yang begitu di
percaya oleh atasannya, ia memeng cacat tetapi ia bekerja seperti layaknya
teman-teman dia yang normal dan kerjanya pun begitu memuaskan, membuat ia
dipercayai dan menjadi karyawankesayanganya atasannya itu.
Suatu ketika ada seorang karyawan
yang tidak menyukai Andi. Karyawan itu bernama Mario, Mario merasa iri dengan
andi ia merasa tersaingi oleh andi. Suatu hari Andi mendapatkan tugas dari
atasannya untuk mengerjakan suatu laporan dan Mario mengetahui hal tersebut, Mario
pun mempunyai niat jahat kepada Andi.
Beberapa hari setelah lapora itu
selesai di kerjakannya dan akan di berikan kepada atasannya, tiba-tisa saja
laporan itu tidak ada di meja kerjanya, dia pun kebingungan. Bagaimana tidak,
laporan yang telah dia kerjakan dengan susah payah seketika tidsak ada entah
kemana. Dia pun ketakutan, saat itu dia bertanya dengan Mario yang meja
kerjanya bersebelahan dengan Andi.
“ Mario, apa kau melihat sebuah map
berisi laporan di meja kerjaku ? “ tanya Andi
“ Tidak. Saya tidak melihatnya ! “
jawab Mario dengan muka juteknya
Andi
kebingungan dimana laporan itu berada, mukanya pucat dan tidak sanggup akan
berbicara apa ketika nanti atasannya bertanya akan laporan itu. Mario dengan
hatinya yang licik itu tersenyum-tersenyum melihat andi kebingungan akan
kehialangan laporan tersebut.
Beberapa jam kemudian, atasannya
menghampiri ruang kerja andi dan bertanya tentang laporan itu.
“ Andi, sudah selesaikah tugasmu
kemarin ? “ tanya atasannya kepada Andi
“ Emm . . . emmm .
. ini pak ! “ jawab andi dengan muka yang sangat bingung
“ Mana Andi ? berikan kepada saya,
laporan itu harus saya pelajari sebelum saya bertemu dengan klayen “. Lanjut atasannya
berbicara
“ Maa…maafkan saya pak “
“ Kenapa kau meminta maaf kepada
saya Andi ? “
“ Laporan yang bapak tugaskan kepada
saya itu hilang pak….! “ jawab andi dengan penuh rasa ketakutan.
“ Apa. . . . . . . . . ? ! “
atasannya terkejut
“ Iya pak, laporan itu telah saya
selesaikan dan saya letakkan di meja kerja saya. Tetapi tiba-tiba laporan itu
tidak ada pak “ jawab Andi dengan gugup
“ Tidak mungkin laporan itu
tiba-tiba menghilang dengan sendirinya, kamu saja yang ceroboh dengan tugas mu.
Jika tidak sanggup untuk mengejakannya bilang saja dari awal, saya bisa memberika
tugas itu kepada mario, tidak seperti ini ! “ lanjutnya marah
“ Tapi pak . . . . saya sudah
menyelesaikan amanat dari bapak, saya tidak mungkin ceroboh dalam mengerjakan
tugas dari bapak. Laporan itu sudah saya selesaikan pak, percaya kepada saya “ Andi
mencoba meyakini atasannya
Seketika itu atasannya hanya terdiam
dengan muka yang penuh dengan rasa kecewa. Beliau pun langsung pergi
meninggalkan Andi. Andi yang saat itu hanya terdiam dan merenungi apa yang akan
terjadi setelah peristiwa tersebut.
Beberapa menit kemudian beliaupun
keluar dari ruangannya dan menuju meja kerja andi. Memberikan sebuah amplop
yang berisikan surat di berikanya kepada Andi dan langsung meninggalkan Andi
dengan rasa penuh kecewa. D buka surat itu oleh Andi , surat itu berisikan
pemecatan Andi sebagai karyawan di perusahaannya itu .
Dengan rasa yang amat sedih dia pun
harus berhenti di perusahaan itu . berjalan perlahan demi perlahan meninggalkan
perusahaan tersebut . langkahnya pun terhenti seketika dia keluar dari tempat
dia akan mencapai cita-citanya itu , dan kini dia tak sanggup berbuat apa-apa ,
hanya mampu berdim diri . Mario telah menghancurkan usahanya untuk menjadi
seorang pengusaha .
Suatu ketika di kala andi sedang duduk d depan rumahnya ,
ada seorang pemuda yang menghampiri dia , yang tak laen itu adalah Mario teman
kerjanya yang sempat berbuat jahat kepada Andi .
“Andi ,bolehkah saya berbicara deng
an mu sebentar ?” tanya Mario
“ Iya , silahkan ! apa yang akan
kamu bicarakan ?” sahut Andi
Setelah
Andi mempersilahkan Mario untuk berbicara , ternyata Mario menceritakan apa yg
telah dia lakukan kepada Andi . Andi pun terkejut dan terheran kenapa Mario melakukan hal itu
kepadanya sedangkan dia pun tak pernah sedikit pun berbuat jahat kepada Mario .
“Sudahlah , lupakan semua ini , aku
sudah melupakannya dan aku pun sudah memaafkan mu . tak perlu kau mementa maaf
lagi toh ini semua tak mungkin kembali seperti dulu lagi . yang jelas kau sudah
mau mengakui kesalahan mu itu .”
Dan pada akhirnya Andi tak mampu mencapai
cita-citanya untuk menjadi seoarang pengusaha ternama .
Meskipun
dia tidak menjadi seoarng pengusaha tetapi dia tetap melanjutkan kehidupan dia
menjadi seoarg pedagang ,dan dia pun tak
pernah putus asa untuk menjalani kehidupannya . dia pun selalu bersyukur
tentang ap yang dia peroleh saat hidupnya tersebut .