Senin, 21 April 2014

Kesuksesan yang Tertunda

Ada seorang pemuda bernama Andi, dia yang saat itu masih duduk di bangku SMA dan berumur 17 tahun. Suatu hari ada seorang guru bertanya kepada dia “Andi , kelak kau akan menjadi apa?” tanya guru .
“ Kelak saya akan menjadi seorang pengusaha bu “ jawab Andi.
            Dengan cita-cita yang ingin dia capai tersebut andi selalu berusa agar dia dapat menjadi seorang pengusaha. Belajar dengan giat dan tekun menjadi salah satu usaha dia untuk mencapai tujuan itu.
            Setelah lulus SMA dia memulai kariernya dengan modal yang tidak cukup banyak. seiring berja lannya waktu, apa yang ia inginkan sedikit demi sedikit mulai tercapai. Tapi tuhan belum berpihak kepadanya.bagaimana tidak ketika ia berangkat kerja di hari pertama yang ia nantu-nantikan sebuah truk besar melintas di depannya.
            “ Brukkk “
Ia terlempar di bibir jalan, berlumuran darah dan seketika itu gelap. Tiga hari ia terbaring lemah di rumah sakit, sedikit demi sedikit ia mulai membukakan matanya. Alangkah terkejutnya dia melihat bahwa kakinya tak lagi utuh, kecelakaan itu telah membuatnya cacat.
            Tetapi hal itu semakin membuatnya untuk tetap semangat meraih apa yang ia dambakan saat ini. Tuhan masih sayang kepadanya!!
            Beberapa bulan kemudian setelah dia mengalami kecelakaan tersebut, ia di pertemukan dengan seorang pengusaha ternama yang kebetulan pernah ia tolong beberapa waktu silam. Pengusaha itu ingin berbalas budi kepadanya dan ini sungguh kesempatan yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Tanpa basa-basi ia menerima tawaran yang begitu sulit untuk dia dapatkan dengan melihat kondisi dia saat ini ( cacat )
            Akhirnya ia bekerja di perusahaan yang cukup ternama yang di miliki oleh seorang pengusaha yang telah memberikan kesempatan yang sangat berarti bagi Andi. ia bekeja sebagai karyawan di perusahaan tersebut.ia pun sangat bahagia dengan apa yang telah ia dapatkan saat itu dan ia sangat beterima kasih kepada tuhan yang mengizinkan dia untuk mendapatkan kesempatan itu.
            Tiga bulan lamanya ia sudah bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Ia salah satu karyawan yang begitu di percaya oleh atasannya, ia memeng cacat tetapi ia bekerja seperti layaknya teman-teman dia yang normal dan kerjanya pun begitu memuaskan, membuat ia dipercayai dan menjadi karyawankesayanganya atasannya itu.
            Suatu ketika ada seorang karyawan yang tidak menyukai Andi. Karyawan itu bernama Mario, Mario merasa iri dengan andi ia merasa tersaingi oleh andi. Suatu hari Andi mendapatkan tugas dari atasannya untuk mengerjakan suatu laporan dan Mario mengetahui hal tersebut, Mario pun mempunyai niat jahat kepada Andi.
            Beberapa hari setelah lapora itu selesai di kerjakannya dan akan di berikan kepada atasannya, tiba-tisa saja laporan itu tidak ada di meja kerjanya, dia pun kebingungan. Bagaimana tidak, laporan yang telah dia kerjakan dengan susah payah seketika tidsak ada entah kemana. Dia pun ketakutan, saat itu dia bertanya dengan Mario yang meja kerjanya bersebelahan dengan Andi.
            “ Mario, apa kau melihat sebuah map berisi laporan di meja kerjaku ? “ tanya Andi
            “ Tidak. Saya tidak melihatnya ! “ jawab Mario dengan muka juteknya
Andi kebingungan dimana laporan itu berada, mukanya pucat dan tidak sanggup akan berbicara apa ketika nanti atasannya bertanya akan laporan itu. Mario dengan hatinya yang licik itu tersenyum-tersenyum melihat andi kebingungan akan kehialangan laporan tersebut.
            Beberapa jam kemudian, atasannya menghampiri ruang kerja andi dan bertanya tentang laporan itu.
            “ Andi, sudah selesaikah tugasmu kemarin ? “ tanya atasannya kepada Andi
            “ Emm . . .  emmm  . . ini pak ! “ jawab andi dengan muka yang sangat bingung
            “ Mana Andi ? berikan kepada saya, laporan itu harus saya pelajari sebelum saya bertemu     dengan klayen “. Lanjut atasannya berbicara
            “ Maa…maafkan saya pak “
            “ Kenapa kau meminta maaf kepada saya Andi ? “
            “ Laporan yang bapak tugaskan kepada saya itu hilang pak….! “ jawab andi dengan penuh rasa ketakutan.
            “ Apa. . . . . . . . . ? ! “ atasannya terkejut
            “ Iya pak, laporan itu telah saya selesaikan dan saya letakkan di meja kerja saya. Tetapi tiba-tiba laporan itu tidak ada pak “ jawab Andi dengan gugup
            “ Tidak mungkin laporan itu tiba-tiba menghilang dengan sendirinya, kamu saja yang ceroboh dengan tugas mu. Jika tidak sanggup untuk mengejakannya bilang saja dari awal, saya bisa memberika tugas itu kepada mario, tidak seperti ini ! “ lanjutnya marah
            “ Tapi pak . . . . saya sudah menyelesaikan amanat dari bapak, saya tidak mungkin ceroboh dalam mengerjakan tugas dari bapak. Laporan itu sudah saya selesaikan pak, percaya kepada saya “ Andi mencoba meyakini atasannya
            Seketika itu atasannya hanya terdiam dengan muka yang penuh dengan rasa kecewa. Beliau pun langsung pergi meninggalkan Andi. Andi yang saat itu hanya terdiam dan merenungi apa yang akan terjadi setelah peristiwa tersebut.
            Beberapa menit kemudian beliaupun keluar dari ruangannya dan menuju meja kerja andi. Memberikan sebuah amplop yang berisikan surat di berikanya kepada Andi dan langsung meninggalkan Andi dengan rasa penuh kecewa. D buka surat itu oleh Andi , surat itu berisikan pemecatan Andi sebagai karyawan di perusahaannya itu .
            Dengan rasa yang amat sedih dia pun harus berhenti di perusahaan itu . berjalan perlahan demi perlahan meninggalkan perusahaan tersebut . langkahnya pun terhenti seketika dia keluar dari tempat dia akan mencapai cita-citanya itu , dan kini dia tak sanggup berbuat apa-apa , hanya mampu berdim diri . Mario telah menghancurkan usahanya untuk menjadi seorang pengusaha .
            Suatu ketika  di kala andi sedang duduk d depan rumahnya , ada seorang pemuda yang menghampiri dia , yang tak laen itu adalah Mario teman kerjanya yang sempat berbuat jahat kepada Andi .
            “Andi ,bolehkah saya berbicara deng an mu sebentar ?” tanya Mario
            “ Iya , silahkan ! apa yang akan kamu bicarakan ?” sahut Andi
Setelah Andi mempersilahkan Mario untuk berbicara , ternyata Mario menceritakan apa yg telah dia lakukan kepada Andi . Andi pun terkejut  dan terheran kenapa Mario melakukan hal itu kepadanya sedangkan dia pun tak pernah sedikit pun berbuat jahat kepada Mario .
            “Sudahlah , lupakan semua ini , aku sudah melupakannya dan aku pun sudah memaafkan mu . tak perlu kau mementa maaf lagi toh ini semua tak mungkin kembali seperti dulu lagi . yang jelas kau sudah mau mengakui kesalahan mu itu .”
            Dan pada akhirnya Andi tak mampu mencapai cita-citanya untuk menjadi seoarang pengusaha ternama .
Meskipun dia tidak menjadi seoarng pengusaha tetapi dia tetap melanjutkan kehidupan dia menjadi seoarg pedagang ,dan  dia pun tak pernah putus asa untuk menjalani kehidupannya . dia pun selalu bersyukur tentang ap yang dia peroleh saat hidupnya tersebut .