Sabtu, 19 April 2014

Coretan Dalam Hening Malam


Terimakasih untuk menungguku, Terimakasih sudah melihat mataku
Terimakasih pangeranku tersayang, Untuk muncul didepanku
Karena bila malam tiba , Aku bisa bicara denganmu
Jangan lupakan janji kita, Jangan lupakan rahasia kita
Jangan lupakan hatiku, Berdebar ketika kau bicara padaku
Aku begitu kecapekan, Dan aku bahkan tak bias memikirkan apa yang harus dilakukan
Kenapa aku tak bias melepaskanmu, Aku terus menipu diriku sendiri
Tapi aku masih tak bias melupakanmu, Kau .....

Mulut-mulut Cantik


Mulut-mulut cantik

Saat itu… ya…Ketika mulut-mulut itu muncul dihadapanku dengan beraninya dan dengan lihainya dia mengucap hal yang membuatku semankin geram sekaligus senang atau entahlah itu namanya yang jelas sejak saat itu aku mulai terbiasa. Ya, terbiasa dengan mulut-mulut itu walaupun sekarang tak begitu jarang. Aku masih sempat tersenyum tatkala timbul dipikiranku mengenai mulu-mulut itu.
“kamu tidak bisa seperti dia, sayang sekali. Dia terlalu berat untuk kau saingi, dan sekarang terbukti siapa yang kalah” ucap mulut-nulut itu beriringan
Aku tak merasa kalah ataupun merasa tersaingi karena bagitu hal itu lumrah dan siapa saja pernah mengalaminya, tak terkecuali orang seperti aku. Dan kamu (mulut-mulut) aku begitu berterimakasih sangat atas motifasinya.
“apa? Motivasi? “
Ya, motivasi kedepan, karna aku akan bertemu lagi dengan mulut-mulut itu lagi saat aku sudah sampai didepan.
“bukankah,……”
Tenang, aku orang yang tak begitu memikirkan hal-hal yang tak begitu penting, dan aku anggap itu sebagai batu loncatan untuk melangkah lebih jauh lagi meraih sesuatu. Ya, sesuatu yang aku impikan.
11-21-18-9-1

Coretan Lelah




Aku tahu aku tidak sempurna
Aku tahu seperti apa aku
Aku juga tahu bahwa kamu tak menginginkanku
Tapi…
Aku punya ini
Memang tak membanggakan
Tapi dengan ini aku bisa melampiaskan semuanya
Kamu…
Adalah makhluk luar biasa
Yang sanggup membuatku berkeping-keping
Berjatuhan dan tercecer
Kamu…
Membuatku banyak bercerita banyak hal
Yang mungkin tak masuk akal
Kamu…
Kamu… dan kamu lagi


11-21-18-14-9-1

Coretan Lelah I




Ketika waktu itu datang, mungkin tak seberapa lama jika dibanding dengan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Tetapi, yang namanya suatu hal ketika dia di banding-bandingkan akan tak akan ada habisnya. Aku… aadalah seorang pecundang sekaligus penjahat. Jangan salah sangka, karna tak semua bisa seperti aku. Menjalani hari-hari dengan angan-angan yang bisa dikatakan tak masuk akal, dan aku terlalu banyak berangan. Sekali, dua kali, tiga kali, bahkan berkali-kali. Aku sudah terlalu lelah, aku merasa lelah dengan itu semua, amgan yang memang benar orang katakana bahwa itu tak mungkin bisa terjadi.

UNTUK 18 F3B i4



18 februari 2014
Karena setiap pertemuan itu merupakan kehendak dari sang pencipta, entah itu akan berakhir bahagia ataupun yang lainnya kita tak akan pernah mengetahuinya…..
Seperti aku dan kamu
Dua orang yang jelas berbada
Tapi, setiap perbedaan akan terasa lebih indah jika satu sama lain saling melengkapinya… bukankah begitu?
Kita seperti teman, sahabat, saudara, dan teman dekat
Entah itu namanya aku tak begitu mengerti dengan yang namanya status atau entahlah itu aku tak begitu mempedulukannya. Yang aku tau yaaaaaa jalani apa yang ada seperti air yang mengalir. Tapi air mengalir tak selalu mengalir , disana banyak rintangan dan hambatan yang mungkin bisa mempersulit lajunya. J
Seperti aku dan kamu…
Pertemuan singkat namun begitu mengandung banyak arti
Tatapan yang singkat mengundang banyak makna yang sulit diungkapkan
Apa ini?
Bahkan aku tak pernah tau jawabannnya
Sekalipun aku ingin mengatakam, terasa susah untukku
Aku… mungkin berbeda, tapi aku
Beri aku kesempatan untuk menjaga kepercayaan itu
Sampai detik detik selanjutnya
Sampai menit menit berikutnya
Jam, hari, bulan , bahkan tahun berikutnya
I miss you dear…..
Sesimpel AKU SAYANG KAMU cukup itu, mewakili semuanya