“Hidup
adalah pilihan dan kita hidup akan selalu dihadapkan dengan pilihan”.
Menjajaki bangku kuliah mungkin menjadi salah satu pilihan bagi para
siswa sekolah menengah atas, setelah menyelesaikan masa pendidikan
dibangku sekolah. Akan selalu muncul pertanyaan, Ingin kuliah dimana? Di
kampus mana? dan seterusnya, ketika mereka memutuskan untuk kuliah,
mereka kembali dihadapkan kepada pilihan, jurusan apa yang akan mereka
pilih? apakah jurusan yang sesuai dengan keinginan mereka? sesuai dengan
kemampuan mereka? atau sesuai dengan bakat mereka? dan masih banyak
lagi. Hidup kita akan selalu dihadapkan berbagai pilihan, yang
mengharuskan kita untuk memilih satu diantaranya. Berada di salah satu institut agama islam negeri di kota Lampung, merupakan hal yang menurut
saya, bukan hasil dari pilihan sendiri. Pendidikan Agama bukan jurusan yang
saya cita-citakan sejak kecil bahkan tidak pernah terlintas dalam benak.
Bahkan yang menjadi keinginan terbesar adalah jurusan kedokteran,
tepatnya menjadi seorang dokter spesialis saraf. Namun ketika melalui
banyak perjuangan, akhirnya hasilnya menuntun pada jurusan pendidikan agama islam di IAIN Raden Intan Lampung. Meskipun tidak
sesuai dengan harapan dan angan-angan. Kita patut selalu bersyukur dan
merasa bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah dan itu adalah hal
yang terbaik.
Menjalani
setiap hari sebagai mahasiswa PAI mungkin akan memberikan cerita
tersendiri. Memulai kehidupan yang berbeda dari yang sebelumnya.
Menyandang kata “Maha” menjadi salah satu tugas besar. Ada banyak
harapan yang saya inginkan ketika menjadi seorang mahasiswa. Tentunya
banyak tugas besar yang akan dihadapi.
Bangku perkuliahan tidak akan terlepas dari dunia membaca dan menulis. Tuntutan inilah yang menjadi satu tantangan yang berat bagi diri saya, yang notabenenya adalah seseorang yang tidak mempunyai bakat menulis, bahkan suatu kemauan dalam dunia tersebut. Membaca dan menulis bagi seorang tipe auditori mungkin merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Namun karena suatu keharusan dan kebutuhan, semua hal itu bisa berubah. Yang menjadi hal penting saat memulai menulis adalah kebiasaan, namun kebiasaan tidak akan terbentuk tanpa adanya rasa mengenal dan rasa cinta. Mencintai merupakan hal yang mendasar dan fondasi untuk melakukan sesuatu hal serta untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Bangku perkuliahan tidak akan terlepas dari dunia membaca dan menulis. Tuntutan inilah yang menjadi satu tantangan yang berat bagi diri saya, yang notabenenya adalah seseorang yang tidak mempunyai bakat menulis, bahkan suatu kemauan dalam dunia tersebut. Membaca dan menulis bagi seorang tipe auditori mungkin merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Namun karena suatu keharusan dan kebutuhan, semua hal itu bisa berubah. Yang menjadi hal penting saat memulai menulis adalah kebiasaan, namun kebiasaan tidak akan terbentuk tanpa adanya rasa mengenal dan rasa cinta. Mencintai merupakan hal yang mendasar dan fondasi untuk melakukan sesuatu hal serta untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Organisasi
merupakan wadah bagi para mahasiswa yang menggemari dunia riset dan
pengembangan akademik. Dan saya yakin bahwa organisasi, sebut saja XYZ,
juga akan menjadi jembatan untuk saya agar bisa lebih mengenal dan
mencintai dunia kepenulisan, yang tentunya juga akan menghantar untuk
meraih cita-cita.
Menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain, itulah tujuan besar saya. Rasulullah mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Bisa membanggakan orang tua, bermanfaat bagi orang sekitar, bagi bangsa dan Negara. Bagi Indonesia tercinta ini. Indonesia negeri yang kaya, negeri yang damai. Tapi yang menjadi tugas saat ini adalah mewujudkan suatu mimpi, untuk menjadikan Indonesia, Negara dengan masyarakatnya yang sejahtera dan mandiri, bisa bersanding dengan Negara-negara barat yang telah maju. Kita tahu bahwa Indonesia saat ini masih sangat tertinggal dari Negara-negara yang lain, bahkan masih tertinggal jauh oleh Singapore dan Malaysia yang masih serumpun dengan Indonesia. Apa yang membuat kiranya Indonesia belum bisa menyamai Negara-negara yang lain. Kita adalah negeri yang kaya, negeri dengan banyak penduduk yang tentunya memiliki banyak SDM. Namun hal tersebut terjadi karena kebanyakan dari kita hanya mementingkan diri sendiri, menganggap bahwa hidup itu milik pribadi tanpa berbagi dengan yang lain.
Menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain, itulah tujuan besar saya. Rasulullah mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Bisa membanggakan orang tua, bermanfaat bagi orang sekitar, bagi bangsa dan Negara. Bagi Indonesia tercinta ini. Indonesia negeri yang kaya, negeri yang damai. Tapi yang menjadi tugas saat ini adalah mewujudkan suatu mimpi, untuk menjadikan Indonesia, Negara dengan masyarakatnya yang sejahtera dan mandiri, bisa bersanding dengan Negara-negara barat yang telah maju. Kita tahu bahwa Indonesia saat ini masih sangat tertinggal dari Negara-negara yang lain, bahkan masih tertinggal jauh oleh Singapore dan Malaysia yang masih serumpun dengan Indonesia. Apa yang membuat kiranya Indonesia belum bisa menyamai Negara-negara yang lain. Kita adalah negeri yang kaya, negeri dengan banyak penduduk yang tentunya memiliki banyak SDM. Namun hal tersebut terjadi karena kebanyakan dari kita hanya mementingkan diri sendiri, menganggap bahwa hidup itu milik pribadi tanpa berbagi dengan yang lain.
Namun
saat ini, di usia ke dua puluh tahun ini, selalu terpatri sebuah
pertanyaan, hal apa saja yang telah kuberikan untuk Negara ini? Sungguh
memalukan jika waktu habis namun tidak memberikan makna dalam hidup.
Belum ada hal yang dapat saya lakukan untuk Negeri ini. Kita selalu
menuntut kepada Negara ini, selalu meminta kepada Negara ini, dengan
beribu tuntutan dan permintaan. Tapi tak satu pun hal yang pernah kita
berikan kepada Negeri kita ini. Jangan pernah mengatakan “Apa yang
Indonesia berikan kepada kita? Tapi tanyakan pada diri kita
masing-masing. Apa yang telah kita berikan kepada Negara ini? Meskipun
saya tidak memiliki pengalaman dalam dunia riset namun saya memiliki
kemauan yang sangat kuat untuk bisa menjadi manusia yang bermanfaat.
Manusia yang ingin berbagi dan bermanfaat bagi yang lain. Hal apa yang
akan saya lakukan untuk mewujudkan mimpi-mimpi? Tentunya berawal dari
langkah-langkah atau hal-hal kecil. Memulai dengan mengasah potensi
diri, mengembangkan wawasan, memperluas cakrawala pengetahuan. Kemudian
mengaplikasikan semua ilmu yang telah didapatkan.
Menjadi
seorang guru pernah terlintas dibenak ini, ketika menduduki bangku
sekolah menengah pertama. Saya sangat senang ketika pulang dari sekolah
kemudian mengajak semua anak-anak tetangga untuk berkumpul di lapangan
sempit yang letaknya disamping kanan rumah. Saya mengajari mereka dengan
permainan-permainan berhitung bahkan permainan menguji konsentrasi.
Suatu kesenangan tersendiri melihat mereka tersenyum dan merasa bahagia.
Menjadi seorang dosen merupakan salah satu hal yang termasuk dalam list
mimpi-mimpi saya. Namun realita yang terjadi sekarang adalah banyak
guru-guru di sekolah yang tidak berkualitas dan tidak menemukan
substansi dari tujuan mereka. Mereka hanya melihat dan berpikir dari
sudut pandang keharusan untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan.
Mengajar dan diajar hanya menjadi satu kegiatan formalitas yang
didalamnya tidak mengandung makna sedikit pun. Bermimpi agar bisa
menjadi dosen yang diteladani bagi mahasiswa, menjadi dosen yang
mempunyai sejuta pengetahuan yang siap dibagikan kepada para mahasiswa,
untuk mencetak manusia-manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Yang tentunya akan memberikan perubahan kepada Indonesia , Negara
tercinta kita ini. Karena semua orang mengetahui bahwa sesuatu yang
besar itu berawal dari hal yang sangat kecil.
Mulai
berkarya akan menjadi langkah saya selanjutnya. Dengan kemauan yang
kuat akan memberi jalan untuk meraih semua mimpi-mimpi. Menghasilkan
karya- karya nyata penuh manfaat adalah step yang mesti dilakukan.
Mewujudkan mimpi besar untuk menjadi manusia yang bermanfaat, menjadi
anak yang membanggakan orang tua, menjadi individu yang bisa berguna
bagi masyarakat serta memberikan kontribusi terbaik untuk Negara ini,
bersama XYZ adalah sebuah harapan untuk sebuah kendaraan yang akan
menghantarkan saya pada mimpi besar. Harapannya, XYZ akan menemani saya
untuk terus berusaha dan berjuang dalam membangun potensi diri, serta
bisa berkontribusi untuk Negara ini. XYZ dapat membuat rasa cinta saya
kepada dunia menulis menjadi semakin besar. Dari yang awalnya tidak
menyukai hal yang berkenaan dengan menulis, membuat saya mengubah tujuan
awal untuk menulis. Menulis bukanlah sebuah tuntutan lagi untuk menjadi
seorang mahasiswa tapi keharusan untuk berkarya nyata agar bisa
bermanfaat bagi individu yang lain. Bersama XYZ berkarya dalam meraih
mimpi besar serta memberikan hal yang terbaik untuk Negeri tercinta
INDONESIA. Cintai langkahmu, raih mimpimu untuk Indonesia.