Jumat, 16 Mei 2014

Ayahku “Limited Edition”



Senin, 12 mei 2014 13.00 dalam kondisi setengah ngantuk dan masih acak-acakan karena baru bangun tidur. Dengan mendengarkan music setengah alay varioust artist “dream high” ditemani satu toples klanting dan secangkir air gallon. Tepatnya dikosan atiwi kamar tercantik nomer 21. Hahaha
Inspirasi itu muncul, tanpa disadari. Yap, aku sering mengalami hal itu, terkadang karena sangking banyaknya inspirasi sampai-sampai lupa untuk mengingatnya kembali. Contohnya aku mendapatkan judul ini ketika dalam perjalanan menuju kosan tercinta. Tiba-tiba aku teringat ayahku yang disana yang selalu menyayangiku dengan kasih sayang yang tulus tulus dan tulus. Seperti kebanyakan ayah-ayah yang lain mungkin ya. Tapi, menurutku ayahku yang paling beda. Bukan maksud membanding-bandingkan atau apa, atau membanggakan ayah sendiri, tapi aku mengataakan hal yang mungkin akan membuat orang lain merasa biasa-biasa saja tapi bagiku ini luar biasa bahkan sangat-sangat luar biasa.
Ayah, mungkin sosok panutan keluarga seperti kebanyakan. Ayahku sama seperti ayah-ayah yang lain. Dia ganteng, cakep, tinggi, kriting, berbadan besar dan manis seperti aku hehehe. Iyalah, kan aku anaknya.
Sebagai tulang punggung keluarga, ayah begitu kuat seperti beton. Dia mampu mengangkat beban-beban berat. Tapi sebatas wajarnya kemampuan manusia biasa hehe. Ayahku mungkin bukan Samson atau Hercules, atau bahkan bukan superman. Tapi aku tak memunafikkan itu semua, karena pada dasarnya ayahku……. Kalau yang disana hanya tokoh kartun atau dalam film-film saja, ini adalah superman di dunia nyata. Ya, ayahku benar-benar seorang superman bagi kuluarganya.
“bangga gak kamu punya ayah seperti itu ?”
Kalau ada mulut-mulut cantik yang berucap seperti itu aku akan menjawab
“meskipun ayahku tidak seperti superman atau apa itu, jika aku tanpa ayah mungkin aku takkan bisa mengetik ini dengan kesungguhan dan kesanggupanku”
Tepatnya, Setelah ibuku melahirkan adik laki-lakiku, ayahku menggantikan tugas ibu untuk berjualan di pasar berdagang tauge demi memenuhi kebutuhan keluaga. Sebelumnya ayahku hanya berkebun dan bertani. Tetapi setelah ibu melahirkan, kini ayah berdagang. Mungkin kebanyakan orang-orang yang menjumpai ayahku akan keheranan dan memunculkan kalimat seperti ini “kok laki jualan ?”  prinsip ayah, selama kita gak mencuri kenapa harus malu melakukan hal ini. Itulah kebanggaanku terhadap ayah. Disaat pedagang-pedagang yang lain adalah para ibu-ibu, disitu akan kutemui wajah ayahku yang paling ganteng sendiri.
Merayu perhatian agar dagangan laku ?
Aku rasa, hanya orang-orang yang malas yang berfikiran seperti itu. Ayahku sering mendapat caci maki ketika mengahadapi pedagang-pedagang yang lain. Bagi ayah, itu merupakan cambuk yang membuatnya semakin bersemangat demi memenuhi kebutuhan kami sekeluarga.
Sering mendapatkan fitnah tidak ?
Menurutku, hidup tanpa fitnah itu terasa hambar. Fitnah tidak hanya sekali kok. Bahkan berkali-kali sering kami alami sekeluarga. Banyak orang-orang yang tak suka dengan kami. Sehingga mereka menebarkan bau-bau tak sedap itu kepada keluarga kami. Dan alhamdulillahnya kami masih bisa bertahan.
Karena ayah yang membuatku bisa membuat ini. Ya, ini. Buat ayahku yang paling ganteng sedunia. HeheJ😁




11-sep-’95😄

Tidak ada komentar:

Posting Komentar