Mulut-mulut cantik
Saat itu… ya…Ketika
mulut-mulut itu muncul dihadapanku dengan beraninya dan dengan lihainya dia
mengucap hal yang membuatku semankin geram sekaligus senang atau entahlah itu
namanya yang jelas sejak saat itu aku mulai terbiasa. Ya, terbiasa dengan
mulut-mulut itu walaupun sekarang tak begitu jarang. Aku masih sempat tersenyum
tatkala timbul dipikiranku mengenai mulu-mulut itu.
“kamu tidak
bisa seperti dia, sayang sekali. Dia terlalu berat untuk kau saingi, dan
sekarang terbukti siapa yang kalah” ucap mulut-nulut itu beriringan
Aku tak merasa
kalah ataupun merasa tersaingi karena bagitu hal itu lumrah dan siapa saja
pernah mengalaminya, tak terkecuali orang seperti aku. Dan kamu (mulut-mulut)
aku begitu berterimakasih sangat atas motifasinya.
“apa?
Motivasi? “
Ya, motivasi
kedepan, karna aku akan bertemu lagi dengan mulut-mulut itu lagi saat aku sudah
sampai didepan.
“bukankah,……”
Tenang, aku
orang yang tak begitu memikirkan hal-hal yang tak begitu penting, dan aku
anggap itu sebagai batu loncatan untuk melangkah lebih jauh lagi meraih
sesuatu. Ya, sesuatu yang aku impikan.
11-21-18-9-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar