Sabtu, 19 April 2014

Diskusi dengan Tuhan




diskusiku bersama Tuhan



Tatapan itu membuatku semakin banyak bertanya, ingin tersenyum namun aku malu.Tapi dilain sisi sebut saja petrick, dia lebih menarik perhatianku dibandingkan si bull.Mungkin karna awalnya kita memang di satukan   atau entah apalah itu istilahnya. sebenarnya baik aku maupun si bull sama-sama baru kenal dan bahkan aku tak tau namanya sampai akhir perjalanan pulang. Yang aku tau aku pernah menyembunyikan kunci miliknya, bukan iseng atau apa tapi demi kebaikan.
Tepatnya, Malam tahun baru 2013, pertama dalam sejarah, aku merayakan malam pergantian tahun  bersama teman-teman yang dapat dibilang baru pertama ku kenal. Aku fikir  siapa aku berada diantara mereka yang jelas-jelas kita beda latar kerakter  yang lain sudah kenal karna mungkin satu sd atau satu desa barangkali , benar-benar entah kenapa aku dapat bergabung dengan mereka. Danhan yang tak ku sangka pun terjadi  lagi-lagi aku harus bertemu dengan petrick dan bull secara bersamaan.Tapi ya, sebisa mungkin aku bersikap biasa terhadap mereka.Sebisa mungkin aku menyembunyikan rasaku. Rasa yang mungkin aku sendiri tak begitu mengerti apa itu. Namun kehadiran sosok el membuatku semakin terheran-heran kepada petrick, akupun berpaling kepada bull yang mulai membuatku nyaman dan tertawa lepas. Entah kenapa malam itu secara kebetulan kita memakai baju yag senada, baik aku maupun bull tak merencanakan ini sebelumnya. Aku hanya tersenyum kecil menatapi hal itu. Hal yang mungkin menurutnya kita selalu samaan dalam suatu hal. Disini kita selalu bebas mengeluarkan pendapat masing-masing, meskipun itu menyangkut masa laluku maupun masa lalu si bull. Bull banyak menceritakan hal-hal yang berhubungan dengannya, begitu pula dengan aku. Ternyata, setelah aku banyak cerita, dia menjelaskan bahwa tepatnya mantanku adalah teman dekatnya juga.Kebetulan juga dia masih berteman sampai saat itu. Dan seterusnya , kami melewati malam itu , dengan tawa canda , adayang asik main gitar ,ada yg ngobrol , bakar ikan , dan banyak lagi yg mejadikan semuanya terlewat begitu cepat, malam kian larut dan yang di tunggu tunggu puun tiba , PUNCAK ACARA.....
  Tepat pukul 00.00 kita bersama-sama keluar rumah dan merayakan malam itu, malam yang benar-benar belum pernah aku rasakan selain  malam itu , thanks for everything guys atas kebahagiaan kebersamaan serta kesenangan itu. Selesai makan kita memutuskan untuk nonton film, masih ingat sekali waktu itu dihadapan bola mataku, film “ninja asashi”.Ketika itu, secara diam-diam aku merasakan bahwa sosok bull terasa aneh dan aku beranggapan bahwa dia begitu banyak membuatku tertawa meski dalam hal kecil sekalipun. Dan malam itu pun telah usai ,dan kami pulang ke rumah masing masing , benar-benar pengalaman yg mengesan kan .
Aku menjalani hari-hari ku lagi, seperti biasa .Sampai pada waktunya aku mendapati sebuah sms dari nomor baru, tebak siapa dia, dia adalah si bull. Awalnya biasa aja, tapi lama-lama aku merasa asik juga smsan sama dia, walaupun hanya sekedar bercandaan. Tetapi, rencana Tuhan memang tak bisa di tebak, justru aku  lebih berpaling kepada petrick yang mungkin lebih perfect di banding si bull, egios ?ya bisa dikatakkan seperti itu, lagipula baik keduanya kita baru sama-sama kenal dan keduanya memang sama-sama asik, sampai-sampai aku menelantarkan si bull. Jahat?Ya itulah aku. Aku mengakuinya karna memang seperti itulah faktanya. dan aku tak mau dianggap sebagai seorang yang MUNAFIK.
Pertemuan itu mungkin awal, aku merasa bahwa petrick merasakan hal yang sama karna aku menebaknya dari cara dia, dari tuturkata yang dia ucapkan. Tapi, ternyata itu semua gak cukup. Aku terlalu  cepat percaya, aku terlalu banyak menduga-duga, dan aku terlalu mudah untuk jatuh hati. Meskipun terhadap orang yang mengiris perlahan-lahan “ini”. Petrick mungkin tak sadar akan kelakuannya dia beranggapan tak seperti itu tapi orang lain meresponnya secara bertolak belakang. Lalu siapa yang salah? Yang salah adalah ketika kita menelantarkan teman kita sendiri, yang salah adalah ketika kita berlaku sombong dan beranggapan bahwa kita terlalu lebih. Sejak saat itu baik aku maupun si bull lost contact, gak ada kabar, gak ada ketawa ketiwi lagi, dan gak ada curhatan yang keluar lagi.
Rindu?Entahlah, aku juga tak tau mengenai hal ini.Yang aku tau mungkin dia sudah terlalu lelah. Dia terlalu capek sehingga dia mulai menjauh perlahan-lahan.  Dan aku tak pernah menyesalkan hal itu.
Hari baru….
            Karena disetiap kesedihan terselip kebahagiaan,
Fadil, datang secara tiba-tiba membawa senyuman yang dulu tertunda, membawa puing-puing  kasih sayang.  Membawa selipan tawa riang. Sebenarnya kita sudah kenal cukup lama namun akhir-akhir ini kita baru dekat dan itupun karena ulah kawanku.Yang awalnya Cuma iseng-iseng saja.  Sampai tiba pada suatu hari tepatnya ketika pulang less, dia mengajakku untuk makan bareng, setelah makan dia mengatakan hal yang membuatku terkaget-kaget. Ya aku sudah paham akan hal itu, kalau dia akan menyatakan CINTA pada ku. Tetapi, aku merasa bahwa fadil adalah teman yang baik. Dia begitu baik, dan aku gak mau terbelenggu masalah yang bisa mengakibatkan pertemanan kita menjadi hancur. Dengan alasan itu aku menolaknya secara baik-baik.  Meskipun aku melihat ketulusannya saat itu
.“Tapi bukankah berteman lebih baik?”Pikirku.
Setelah kejadian itu, fadil menjauh, mungkin karena dia sakit hati atas perkataanku sekaligus tindakanku menolaknya. Tapi ketika aku konfirmasi secara langsung, dengan menunduk dia mengatakan bahwa dia malu dekat denganku lagi , dia malu karena sudah aku tolak. Aku sangat menyesalkan atas tindakannya tersebut.Tapi aku yakinin ke dia bahwa sebetulnya kita lebih baik kalau berteman saja.Lagipula lebih asyik kalau kita berteman.         
Bagaimana dengan si bull?
Entahlah, dia bagaikan lenyap ditelan bumi, tak ada kabar maupun sms.Terakhir aku dengar kabar bahwa dia balikan dengan pacarnya.Syukurlah, ikut bahagia akhirnya.
            Menjelang perpisahan SMA, dengan mengenakan kebaya putih aku dijemput oleh fadil yang mengenakan kemeja putih dilapisi jas hitamnya. Akupun bergegas menuju sekolah dengannya. Bagaikan Issabella Swan dan Edward Cullen , hari itu seperti milik kita meskipun kita gak ada status, tapi dari situ aku mulai menaruh hati terhadap fadil, meskipun aku tutup-tutupi dengan kecuekanku. Lagi pula mana mungkin seorang cewek mengungkapkan perasaanya duluan. Hal itu adalah kodrat cewek. Menurut ku seperti itu. Entahlah kalau menurut orang lain. Sampai-sampai aku di kongekin temen-temenku maupun temen-temen fadil bahwa kita pacaran. Bahkan kemanapun dia selalu menggandeng tanganku kemanapun aku pergi. “coba dulu……” pikirku. Tapi, meskipun ada kemungkinan bahwa fadil akan menembakku lagi, aku tetap was-was, aku gak mau kejadian di masalalu terulang lagi, aku gak mau sakit lagi seperti dulu dan aku yakin fadil bukan orang yang seperti itu.
Tapatnya setelah pengumuman kelulusan, seingatku bull memberiku kabar bahwa dia lulus. Sekiranya aku tak begitu mengerti kenapa dia memintaku untuk ikut mencoret-coret seragamnya. Karena kesempatan tak selalu berpihak kepadaku.
Untuk itu aku tak pernah sekalipun berniat untuk  menemuinya karena aku merasa aku harus menjauh darinya , tetapi tetap saja aku harus membohongi diriku sendiri bahwa aku tak boleh terus-terusan seperti ini menyakiti orang lain dan membiarkannnya sendiri dalam kesalahanku. Aku bingung dengan diriku sendiri, setiap kali dekat denan seseorang aku merasakan bahwa aku selalu bosan dengan orang tersebut dan yang selalu aku herankan adalah kenapa disetiap ada orang baru yang dating, aku selalu meninggalkan orang yang sebelumnya tengah dekat dengan ku. Seperti yang terjadi waktu dulu, aku terlalu benyak memilih sehingga akhirnya semuanya pergi menjauh dari kehidupanku.
            Tepatnya, ketika aku kembali dekat dengan bull, setelah dia putus dengan pacarnya.Kala itu dia selalu menemaniku dan mengajakku pergi. Aku bingung sendiri, kenapa dia mau dan mengiyakan apa yang aku minta dan aku juga bingung kenapa aku begitu berani minta untuk mengantar ku, padahal aku  sendiri tau bahwa dia bukan siapa-siapa ku. Teman  ?  teman seperti apakah yang kemanapun selalu bersama sampai sampai dia mengatakan “kita ini malah seperti lebih dari pacaran, mbem “  aku menyadari akan hal itu dan aku jadi merasa bersalah telah seperti itu.
Bukankah berteman itu lebih baik ?
            lagi-lagi aku melakukan hal yang sama terhadap orang-orang yang menyatakan perasaannya terhadapku, dan aku melakukan kesalahan yang sama. Aku merasa lelah dengan semua ini. Tapi, di balik  semua itu aku menjadi sosok yang kuat (apa aku seorang wonderwoman?). aku rasa itu terlalu berlebihan. Bagiku setiap masalah adalah obat terdahsyat meskipun itu tidak mengobati seluruhnya. Setiap masalah membuatku menjadi terbiasa untuk menghadapinya dengan caraku sendiri. Tapi aku sama, aku sama dengan manusia-manusia yang lain. Mungkin orang lain beranggapan bahwa aku sosok yang tegar tapi sebenarnya aku sangatlah rapuh dan mudah hancur. Tapi ini aku, aku ya aku. Dan aku paling tidak menyukai jika harus disama-samakan dengan orang lain. Tuhan saja menciptakan makhluknya berbeda-beda, meskipun ada kesamaan yang tidak seberapa.
            Bull pergi jauh, dan jauh. Kali ini benar-benar jauh. Bukankah setiap hello akan berakhir dengan goodbye ?  tapi mungkin setelah goodbye  bisa saja see you again. Normal ?iyalah, kan manusiawi. Tetapi, kepergian bukanlah sebuah akhir, tapi awal.Awal untuk bengun cinta dan bukan jatuh cinta.
            Bagaimana dengan fadil ?
            Secara kebetulan kita satu kampus, dan disetiap sela-sela jam sibuk kita selalu menyempatkan diri untuk ngobrol dan jalan bareng entah itu ke embung atau kemanapun.
Nyaman sebagai kawan atau……..
Aku rasa, fadil teman yang baik, dan aku gak mau di anggap sebagai pemberi harapan palsu terhadapnya.Tapi mungkin ini seperti yang terjadi dulu.Saat petrick memberikan harapan-harapan yang aku anggap palsu terhadapnya, dan kasusnya terjadi padaku lagi, tapi ini aku yang memerankan menjadi petrick dan mungkin korbannya adalah fadil.Aku gak pernah punya maksud sedikitpun untuk menyakitinya, justru aku berniat untuk baik kepadanya.Sekali lagi aku bukan seorang tersangka tindak kejahatan. Lagipula niat baik pasti akan berakhir baik pula.
Faktanya, Eki datang di tengah-tengah kedekatanku dengan Fadil, apa aku akan mengulangi hal yang sama ?yaitu, meninggalkan yang lama dan beralih ke yang baru ?  Tuhan berkehendak lain, ketika Fadil mengutarakan ketulusannya untuk yang kedua kalinya, saat itu pula aku menyatakan bahwa aku sudah bersama Eki. Cinta monyetku saat masih berada di sekolah menengah pertama.
Sakit hati ?seperti itulah yang dirasakan Fadil, dan aku sudah memastikan bahwa hal itu akan terjadi. Aku begitu bodoh, aku begitu keras kepala, dan aku benar-benar penjahat. Mungkin Fadil akan mengatakan hal itu tapi dia orang yang baik, aku yakin dia tidak akan menyatakan hal itu.
maaf?..........
aku rasa, jika Tuhan mengijinkan aku, aku akan mengumpulkan orang-orang yang pernah aku sakiti dan aku akan meminta maaf terhadap mereka semua secara tulus satu persatu.
Kenapa aku menerima kehadiran eki begitu saja ? sebab dia adalah satu-satunya sosok penyemangat bagiKu, dan penantian yang begitu panjang selama lima tahun itu akhirnya terwujud, lima tahun yang mengerikan itu, lima tahun yang membuatku terasa sakit, lima tahun yang membuatku merasa terluka, lima tahun yang membuatku merasa bahwa dia akan datang kembali, lima tahun yang membuatku merasa bahwa aku begitu menyesal……….
First love ?
 Bisa dikatakan seperti itu, karena dia adalah sosok pertama yang membuatku terkesima, kenapa ?dulu, tepatnya ketika pertama kali menginjakkan kaki di sekolah menegah pertama. Baik aku maupun dia sama-sama menjabat sebagai ketua kelas dan kebetulan kelas kita sampingan. Jadi, setiap kali panggilan ketua kelas secara tidak langsung aku harus bebarengan dengannya menuju kantor guru untuk melapor. Sampai-sampai kita jail-jailan di setiap koridor kelas.Dia begitu asik bagiku, dan masih ingat sekali ketika dia secara sengaja menginjakkan kakinya yang begitu besar ke atas kakiku yang bisa dibilang imut hehe. Setiap kali pulang sekolah, meskipun kelasku selalu mendapat giliran pulang yang terakhir, dia selalu setia menungguku di gerbang sekolah, aku heran sendiri buat apa dia berdiri di situ dan setelah aku keluar gerbang dia mengikutiku dari belakang, sampai kita terpisah di perempatan jalan. Saat-saat ketika aku mendengar gossip dari kawan-kawannya bahwa dia menyukaiku, aku hanya menganggapnya sebagai bahan ketawaan, mungkin aku terlalu meremehkan hal tersebut.Sampai tiba pada suatu hari, Eki menelfonku dan mengatakan bahwa dia menyukaiku.Tapi ketika aku konfirmasi ternyata dia mengatakan bahwa yang bilang bukanlah dia melainkan temannya.
Ketika kenaikan kelas dua, tepatnya seminggu setelah hari itu, aku mencari-carinya di setiap sudut sekolah dan ketempat yang biasa dia datangi.Tetapi, hasilnya nihil.Aku tak menemukannya, sampai akhirnya aku nekat bertanya kepada temannya.
eki kemana?
Temannya mengatakan bahwa dia sudah pindah rumah, dan pindah sekolah. Aku begitu terkejut mendengar hal itu, hal terakhir yang aku dengar tentangnya setelah sms itu, hal yang membuatku terjatuh, hal yang membuatku menangis karenanya, hal yang membuatku sadar bahwa aku telah jatuh cinta, hal yang membuatku bahwa aku merindukan kehadirannya dan hal yang membuatku untuk ingin pulang bersamanya lagi saat pulang sekolah.
Banyak yang datang tapi ku menolak, untuk apa ?aku yakin bahwa suatu hari nanti Eki akan datang entah kapan waktunya itu.
 Dan setelah lima tahun berlalu, akhirnya Eki benar-benar datang meskipun hanya memberi kabar. Setelah beberapa kali kita ketemu dan banyak bertukar pengalaman masing-masing akhirnya kita memutuskan untuk pacaran. Meskipun akhirnya kita akan LDR, dia di Malang sedangkan aku di Lampung. Jarak bagiku tak menjadi penghalang jika dibandingkan penantian selama lima tahun lamanya. Hal itu yang selalu dia yakinkan terhadapku.Setiap malam kita selalu menyempatkan diri untuk telfonan dan video call ditengah kesibukan kita masing-masing, meskipun waktu untuk bertemu memang sangat lama. Tapi bukankah penantian itu sangat indah ?
BOSAN ?
Mungkin itu setiap kali yang aku rasakan ketika menjalin hubungan dengan seseorang dan hal itu bagiku sangat wajar bagi siapapun.Ternyata hubunganku dengan Eki hanya bertahan selama tiga bulan, itu karena ulahku yang tiba-tiba mengatakan bahwa aku telah berbohong bahwa aku tak mencintainya.Itu karena posisiku sedang bingung dan ketika itu gak ada kabar darinya semenjak pagi sampai malam, ternyata itu karena dia sibuk dan gak ada pulsa sehingga dia tak bisa memberi kabar terhadapku.
aku berharap tidak menemui orang sepertimu di dunia ini lagi”
Kalimat itu yang dia ucapkan terakhir kali sebelum dia menutup telfonnya.Air mataku tak terbendung, sampai akhirnya aku menangisi hal itu, hal yang membuatku hancur, hal yang membuatku menangis semalaman, hal yang membuatku mengingat-ingat masa-masa kita yang dulu, hal yang membuatku semakin gelap dan gelap.
Jahat ?
Ya, entah keberapa kalinya aku berbuat yang demikian, aku orang paling jahat, aku orang paling jahat, dan aku orang paling jahat. Bull, Fadil, dan Eki mungkin adalah korban dari kejahatanku. Bila ditanya siapa orang yang paling bodoh, mungkin jawabannya adalah aku, meskipun ada orang yang lebih bodoh lagi selain aku di belahan bumi lain.
Bagiku, Setiap kesedihan tak membuatku semakin terpuruk dan terpuruk lagi, bukan kah aku seorang yang kuat ?ya, kuat terlihat dari luar dan lemah terlihat dari dalam. Bagiku, setiap masalah yang datang adalah sebuah cerita indah yang mungkin orang lain belum tentu merasakannya. Dan disetiap cerita indah itu selalu terselip doa-doa cantik yang aku harapkan.Tuhan memang sayang terhadapku, aku beruntung memiliki banyak teman yang selalu menemaniku, aku mempunyai keluarga yang sayang terhadapku dan sekarang aku mempunyai seseorang yang menyayangiku dengan kasih tulusnya.
Siapakah dia ?apakah dia orang baru ? apakah dia hanya khayalan di setiap mimpi-mimpiku ? apakah dia sosok yang nyata ?
Aku tak menduga bahwa akhirnya aku akan bersama si bull, dan itu adalah ungkapan syukurku sekaligus ucapan trimakasihku. Jawaban disetiap diskusiku dengan Tuhan, jawaban di setiap perdebatanku dengan Tuhan, dan doa-doa di setiap menjelang waktu tidur.Ternyata buah kesabaran itu indah, menurutku bull memang pantas mendapatkan hadiah itu, atas hasil kesabarannya selama ini, atas kejahatanku selama ini dan atas kelakuanku selama ini.
Sayang ?
            Untuk ukuran orang yang memang patut untuk disayang, aku begitu menyayanginya, dan aku tak akan mengulangi hal yang sama seperti dulu. Yang salah adalah menyia-nyiakan orang yang benar-benar menyayangi kita, hal yang terbodoh adalah meninggalkan orang yang memang tepat untuk kita.
Jarak bukanlah penghalang yang mengerikan untuk setiap langkah yang akan kita tempuh, justru jarak adalah pembangun semangat yang ada pada diri kita. Bagiku, hidup itu seperti air, jalani seperti air mengalir, tetapi air mengalir tak sepenuhnya tanpa hambatan, untuk itu kita harus selalu waspada disetiap menemui hambatan-hambatan itu. Ketika hambatan itu besar pasti ada celah meskipun itu kecil, itu akan membuat kita lolos dari hambatan itu. Seperti cinta.
            Apa kamu mencintaiku ?
            Itu adalah pertanyaan tersulit bagiku, aku tak begitu paham mengenai pelajaran itu, mungkin dulu aku terlalu banyak ngobrol sehingga aku tak pernah menyimaknya dengan baik.Yang aku tau aku menyayanginya.
Sesimpel kalimat “aku sayang kamu”……………………………….


                                                                          18 februari 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar