BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh guru dalam rangka mengurangi kejenuhan belajar pada peserta
didik adalah dengan mengembangkan bahan ajar. Mengembangkan bahan ajar
selayaknya merupakan kemampuan yang harus terus menerus ditingkatkan oleh
setiap guru. Jika seorang guru tidak memiliki kemampuan mengembangkan bahan
ajar yang bervariasi maka guru akan terjebak pada situasi pembelajaran yang
monoton dan cenderung membosankan bagi peserta didik.
Permasalahannya sekarang adalah pemahaman guru yang
bervariasi tentang KTSP. Perbedaan pemahaman akan berdampak pada penjabaran
kemampuan-kemampuan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga
berakibat makin lebarnya variasi terhadap pemahaman dalam pengembangan bahan
ajar dan media pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Pemilihan bahan ajar dan media pembelajaran terkait erat
dengan pengembangan silabus, yang di dalamnya terdapat standar kompetensi dan
kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, metode, evaluasi, dan
sumber. Selaras dengan pengembangan silabus maka materi pembelajaran yang akan
dikembangkan tetap memerhatikan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung pengalaman
belajar, ketetapan metode dan media pembelajaran dan sesuai dengan indikator
untuk mengembangkan asesmen.
Pedoman pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran ini
merupakan rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika mengembangka bahan ajar.
A.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian materi pembelajaran?
2. Apasajakah jenis materi
pembelajaran?
3. Bagaiman ragam bentuk materi
pembelajaran?
4. Bagaimana kriteria pemilihan materi
pembelajaran?
5. Bagaimana syarat-syarat menentukan
materi pembelajaran?
6. Bagaiman cara pemilihan materi
pembelajaran?
7. Bagaimana urutan materi
pembelajaran?
B.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian materi pembelajaran
2. Untuk mengetahui jenis-jenis materi
pembelajaran
3. Untuk mengetahui ragam bentuk materi
pembelajaran
4. Untuk mengetahui kriteria pemilihan materi
pembelajaran
5. Untuk mengetahui syarat-syarat
menentukan materi pembelajaran.
6. Untuk mengetahui cara pemilihan
materi pembelajaran.
7. Untuk mengetahui urutan materi
pembelajaran
C.
Manfaat Penulisan
1. Mengetahui pengertian materi
pembelajaran
2. Mengetahui jenis-jenis materi
pembelajaran
3. Mengetahui ragam bentuk bahan
pembelajaran.
4. Mengetahui kriteria pemilihan bahan
pembelajaran.
5. Mengetahui syarat-syarat menentukan
materi pembelajaran.
6. Mengetahui cara pemilihan materi
pembelajaran.
7. Mengetahui urutan materi
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)
Materi pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam
proses belajar mengajar, yang mnempari kedudukan yang menentukan keberhasilan
belajar mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan pengajaran, serta
menentukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar.
Bahan pengajaran bukan semata-mata berarti semua uraian yang
tertera dalam buku sumber atau sumber tercetak lainnya, melainkan memiliki
klasifikasi tertentu. Berdasarkan klasifikasi itulah, kemudian guru memilih
bahan yang mana yang akan disajikan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Bahan pengajaran adalah bagian
integral dalam kurikulum sebagaimana yang telah ditentukan dalam Garis-Garis
Besar Program Pengajaran. Itu sebabnya dapat dikatakan, bahwa bahan pengajaran
atau materi pembelajaran pada hakikatnya adalah isi kurikulum itu sendiri. [1]
Salah
satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
eluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran[2].
Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan
dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Secara
garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional
materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik
dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran
menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus
dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut
harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar,serta tercapainya indikator.
materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik
dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran
menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus
dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut
harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar,serta tercapainya indikator.
Materi
pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis,
cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran
tersebut.
Agar
guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut
memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran,
baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi
serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.[3]
Pengertian bahan ajar/materi
pembelajaran yang lainnya adalah:
- Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
- Bahan ajar merupakan informasi alat dan atau materi yang diperlukan oleh guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
- Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
- Jenis-Jenis Materi Pembelajaran
Jenis-jenis materi
pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.
1. Fakta; adalah segala hal yang bewujud
kenyataan dan kebenaran, meliputi nama nama
objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia.
objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia.
2. Konsep; adalah segala yang berwujud
pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi
definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh:
penyimpangan sosial adalah suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau
masyarakat.
3. Prinsip; adalah berupa hal-hal utama,
pokok, dan memiliki posisi terpenting,meliputi dalil, rumus, adagium, postulat,
paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi
sebab akibat. Contoh: Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau
norma yang dapat ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat
serta mengendalikan masyarakat , dsb.
4. Prosedur; merupakan langkah-langkah
sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu
sistem. Contoh: praktik penelitian sosial, dsb.
5.
Sikap atau Nilai; merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan
bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari dalam
bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi.
- Ragam Bentuk Bahan Ajar
- Bahan ajar dalam bentuk cetak; misalnya lembar kerja siswa (LKS), handout, buku, modul, brosur.
- Bahan ajar berbentuk audiovisual; misalnya film/video, dan VCD.
- Bahan ajar bentuk audio; kaset, radio, CD audio.
- Bahan ajar bentuk visual; misalnya foto gambar, model/maket.
- Multimedia; misalnya CD interaktif, Computer based learning, internet.
- Kriteria Pemilihan Bahan Ajar
Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum.
Karena itu, pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan
ukuran-ukuran (kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang
studi bersangkutan. Sebagai gambaran dapat kita utarakan dalam garis besarnya
sebagai berikut di bawah ini:
Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan
dalam sistem pembelajaran dan yang mendasari penentuan strategi belajar
mengajar:
- Kriteria tujuan Pembelajaran
Suatu
materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi tersebut supaya
sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
- Materi Pelajaran Supaya Terjabar
Perincian
materi pelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana setiap TIK telah dirumuskan
secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaiatan
yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
- Relevan Dengan Kebutuhan Siswa
Kebutuhan
siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang
dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya
sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh.
Beberapa aspek diantaranya adalah pengetahuan sikap, nilai dan keterampilan.
No.
|
Kriteria
|
Sasaran
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Akurat
dan up to date
Kemudahan
Kerasionalan
Esensial
Kemaknaan
Keberhasilan
Keseimbangan
Kepraktisan
|
Sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan baru dalam bidang
teknologi.
Untuk
memahami prinsip generalisasi, dan memperoleh data.
Mengembangkan
kemampuan berpikir rasional, bebas, logis
Untuk
mengembangkan moralitas penggunaan pengetahuan.
Untuk
mengembangkan moralitas penggunaan pengetahuan.
Bermakna
bagi siswa dan perubahan sosial bahan sosial.
Merupakan
ukuran keberhasilan untuk mempengaruhi tingkah laku siswa.
Mengarahkan
tindakan sehari-hari dan untuk pelajaran berikutnya
|
4. Kesesuaian
Dengan Kondisi Masyarakat
Siswa
dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup
mandiri. Dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu
mereka memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka
menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
- Materi Pelajaran Mengandung Segi-Segi Etik
Materi
pelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan moral
siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka peroleh dari materi
pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan dirinya
sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang
berlaku dimasyarakatnya.
- Materi Pelajaran Tersusun Dalam Ruang Lingkup dan Urutan Yang Sistematik dan logis.
Setiap
materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya
dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun secara berurutan
dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologis siswa. Dengan cara ini
diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap oleh siswa dan dapat
segera dilihat keberhasilannya.
- Materi Pelajaran Bersumber Dari Buku Yang Baku, Pribadi Guru Yang Ahli, dan Masyarakat.
Ketiga
faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran. Buku sumber yang
baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan
GBPP yang berlaku, kendatipun belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan.
Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber yang diharapkan. Guru yang ahli
penting, oleh sebab sumber utama memang guru itu sendiri. Guru dapat menyimak
semua hal yang dianggapnya perlu untuk disajikan kepada para siswa berdasarkan
ukuran pribadinya. Masyarakat juga merupakan sumber yang luas, bahkan dapat
dikatakan sebagai materi belajar yang paling besar.
- Syarat-Syarat Menentukan Materi Pembelajaran
Dalam menentukan uraian materi pembelajaran harus
diperhatikan apakah materinya berupa fakta, konsep, prinsip, ataukah prosedur,
sebab seperti telah diuraikan di muka, dalam kegiatan pembelajaran
masing-masing jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi media
pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memerhatikan jenis uraian materi juga
harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan
uraian materi pembelajaran, yaitu menyangkut kekuasaan cakupan dan kedalaman
materinya. Keluasaan cakupan materi menggambarkan beberapa banyak materi-materi
yang perlu dimasukan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman
materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung didalamnya
harus dipelajari; dikuasai oleh siswa.
Syarat-syarat menentukan materi pembelajaran:
- Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tercapainya tujuan intruksional.Pendidikan yang mengembangkan kepribadian peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pemenuhan fungsi tersebut dibagi dalam bidang studi mata pelajaran. Sehingga mata pelajaran yang diberikan hendaknya mendukung pencapaian tujuan intruksional mata pelajaran, dalam rangka mewujudkan fungsi pendidikan yang diemban oleh sekolah.
- Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan perkembangan siswa pada umumnya.Mata pelajaran yang diberikan berbeda tingkat kedalamannya antara kelas IIi, kelas IV, kelas V, kelas VI apalagi antar SD, SMP dan SMA.
- Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.Dimaksudkan bahwa antara bahan yang satu dan bahan berikutnya ada hubungan fungsional, di mana bahan yang satu menjadi dasar bahan berikutnya. Contoh sebelum sampai pada cara menyusun laporan keuangan, perlu dibahas terlebih dahulu pengertian dari laporan keuangan.
- Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual maupun konseptual.Bahan yang factual sifatnya konkrit dan mudah diingat, sedangkan bahan yang sifatnya konseptual berisikan konsep-konsep abstrak, dan memerlukan pemahaman yang lebih dalam
F. Cara
Pemilihan materi pembelajaran
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran:
- Tujuan pengajaran. Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-tujuan intruksioanal yang akan dicapai.
- Pentingnya bahan. Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul-betul penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan berikutnya.
- Nilai praksis. Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi siswa, dalam arti mengandung nilai praktis bagi kehidupan sehari-hari.
- Tingkat perkembangan peserta didik. Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir siswa yang bersangkuatan, dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan.
- Tata urutan. Materi yang diberikan hendaknya ditata dalam urutan yang memudahkan dipelajari keseluruhan materi oleh peserta didik.
Sebagai contoh, proses fotofintesis
dapat diajarkan di SD, SLTP dan SMU, juga di perguruan tinggi, namun keluasaan
jenjang pendidikan akan semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang
dipelajari dan semakin detail. Contoh lain, misalnya dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia: salah satu kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa “Membuat
Surat Dinas”. Setelah kita identifikasi, ternyata materi pelajaran untuk
mencapai kemampuan Membuat Surat Dinas tersebut termasuk jenis prosedur.
1.
Jika kita analisis, secara garis besar cakupan materi yang
harus dipelajari siswa agar mampu membuat surat dinas meliputi:Pembuatan draft
atau konsep surat;
2.
Pengetikan surat;
3.
Pemberian nomor agenda; dan
4. Pengiriman
G. Urutan Materi Pendidikan /pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses
pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi
pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan
menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi operasi
bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan
mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum
dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika
materi perkalian belum dipelajari.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta
kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan
prosedural dan hierarkis.
a) Pendekatan prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan
langkah-langkah
secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkahlangkah dalam melaksanakan “pen elitian social”. Contoh : Urutan Prosedural (tatacara). Pada mata pelajaran Sosiologi, peserta didik harus mencapai standar kompetensi
”Mempraktikkan metode penelitian sosial”. Agar peserta didik berhasil mencapainya,
harus melakukan langkah-langkah berurutan mulai dari cara merancang metode penelitian sosial, melakukan penelitian sosial, mengkomunikasikan hasil penelitian sosial. Prosedur penelitian tersebut dapat disajikan dalam materi pembelajaran sebagai berikut :
secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkahlangkah dalam melaksanakan “pen elitian social”. Contoh : Urutan Prosedural (tatacara). Pada mata pelajaran Sosiologi, peserta didik harus mencapai standar kompetensi
”Mempraktikkan metode penelitian sosial”. Agar peserta didik berhasil mencapainya,
harus melakukan langkah-langkah berurutan mulai dari cara merancang metode penelitian sosial, melakukan penelitian sosial, mengkomunikasikan hasil penelitian sosial. Prosedur penelitian tersebut dapat disajikan dalam materi pembelajaran sebagai berikut :
Materi
pembelajaran : Menyusun rancangan
penelitian
Urutan
materi :
1.
Menentukan
topik penelitian
2.
Perumusan
masalah, judul, dan pertanyaan-pertanyaan penelitian
3.
Menetapkan
tujuan penelitian
4.
Merumuskan
hipotesis
5.
Memilih
subjek penelitian (populasi dan sampel)
6.
Mengenali
jenis data penelitian
7.
Menentukan
metodologi penelitian
b) Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan
yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
1. Bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan oleh guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas.
2. Ragam Bentuk
Bahan Ajar
a.
Bahan ajar dalam bentuk cetak
b.
Bahan ajar berbentuk audiovisual
c.
Bahan ajar bentuk audio
d.
Bahan ajar bentuk visual
e.
Multimedia
3.
Kriteria pemilihan bahan ajar: kriteria tujuan pembelajaran,
materi pelajaran supaya terjabar, relevan dengan kebutuhan siswa, kesesuaian
dengan kondisi masyarakat, materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan
urutan yang sistematik dan logis.
4.
Syarat-syarat menentukan materi pembelajaran
Materi
pelajaran hendaknya sesuai dengan tercapainya tujuan intruksional.Pendidikan
yang mengembangkan kepribadian peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik, materi pelajaran hendaknya sesuai dengan perkembangan siswa pada
umumnya, materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan
berkesinambungan
5.
Cara pemilihan materi pembelajaran: Materi pelajaran
hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-tujuan intruksioanal yang akan
dicapai, materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi siswa, dalam arti
mengandung nilai praktis bagi kehidupan sehari-hari, materi yang diberikan
hendaknya ditata dalam urutan yang memudahkan dipelajari keseluruhan materi
oleh peserta didik.
B.
SARAN
Sebaiknya dalam menulis makalah gunakan bahan dan materi yang
bervariasi agar data yang diperoleh lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Badrun,
Drs. Ahmad, Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra), Usaha Nasional-Surabaya,
Tahun Akademik 2009 / 2010.
Djumingin, Sulastriningsih dan Syamsudduha. 2008. Perencanaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Makassar: UNM (belum diterbitkan).
Ernawati, Setya. 2011. http:/materi/Penentuan
Materi Pelajaran _ Tsetyaernawati's Blog.htm. diakses pada tanggal 20
Februari 2012 pukul 12.26.
Hamalik
,Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta:
Bumi Aksara. 2002)
Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim
dan Nana Syaodih. Perencanaan Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta. 1996)
Panduan
Pengembangan Materi Pembelajaran, Depdiknas, Dirjen,Manajemen Dikmen,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas – dan,odifikasi penulis (Rusman
Efendy)
Sumarno, Alim. 2011. http://blog.tp.ac.id/kriteria-pemilihan-materi-pelajaran.
diakses pada tanggal 20 februari 2012 pukul 12.20.
Lanjutkan
BalasHapus